Terdapat beberapa teknik pemisahan 2 campuran homogen (campuran yang terdiri dari satu fasa) :
•Evaporasi
•Destilasi
•Absorbsi
•Ekstraksi
•Kristalisasi
— Ekstraksi adalah pemisahan satu atau
beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut. Ekstraksi
juga merupakan proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu campuran
homogen menggunakan pelarut cair (solven) sebagai separating agen. Pemisahan
terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda dari komponen-komponen dalam
campuran. Biasa digunakan untuk campuran homogen yang TD (Titik didih nya berdekatan).
Alat-alat Utama & Tahapan dalam proses ekstraksi:
- Pencampuran
atau mengkontakkan antara campuran dengan solven
- Pemisahan
2 fasa yang terbentuk
- Pengambilan
kembali (removal and recovery) solven dari tiap fasa yang terbentuk
Jenis Ekstraksi:
a.
Ekstraksi Cair – Cair (liquid - liquid).
Bila kedua fase adalah liquid, dimana solute atau beberapa solute dipindahkan dari satu fase liquid ke fase liquid lainnya, prosesnya disebut ektraksi liquid-liquid
Ekstraksi cair-cair (liquid
extraction, solvent extraction): solute dipisahkan dari cairan pembawa (diluen)
menggunakan solvent cair. Campuran diluen dan solven ini adalah heterogen (
immiscible, tidak saling campur), jika dipisahkan terdapat 2 fase, yaitu fase
diluen (rafinat) dan fase solvent (ekstrak). Perbedaan konsentrasi solute di
dalam suatu fasa dengan konsentrasi pada keadaan setimbang merupakan pendorong
terjadinya pelarutan (pelepasan) solute dari larutan yang ada.
Fase rafinat = fase residu, berisi diluen dan sisa solut.
Fase ekstrak = fase yang berisi solut dan solven.
Contoh: Ekstraksi asam asetat dari larutan air dengan isopropyl ether
b.
Ekstraksi Padat – Cair/ Leaching (Solid - liquid)
Pada ekstraksi padat-cair, satu
atau beberapa komponen yang dapat larut dipisahkan dari bahan padat dengan
bantuan pelarut. Bila
satu fluida digunakan untuk mengekstrak solute dari solid, nama lain proses ini disebut leaching.
Pada ekstraksi, yaitu ketika bahan ekstraksi dicampur dengan
pelarut, maka pelarut menembus kapiler-kapiler dalam bahan padat dan melarutkan
ekstrak. Larutan ekstrak dengan konsentrasi yang tinggi terbentuk di bagian
dalam bahan ekstraksi. Dengan cara difusi akan terjadi kesetimbangan
konsentrasi antara larutan tersebut dengan larutan di luar bahan padat.
Contoh:
-
Leaching
vegetable oil dari soybean(solid) dengan solvent organik
seperti hexane. Vegetable oil lainnya, seperti kacang, bunga matahari, dll
-
Gula
terlarut dalam tebu, gula bit di leaching dengan air.
- Ekstraksi pada pembuatan kopi.
Faktor yang mempengaruhi pada ekstraksi:
a.
Ekstraksi Padat – Cair
— Luas
Permukaan
Karena perpindahan massa
berlangsung pada bidang kontak antara fase padat dan fase cair, maka bahan itu
perlu sekali memiliki permukaan yang seluas mungkin.
— Kecepatan
Alir
Kecepatan alir pelarut sedapat mungkin besar dibandingkan
dengan laju alir bahan ekstraksi.
— Suhu
Suhu yang lebih tinggi (viskositas pelarut lebih rendah, kelarutan
ekstrak lebih besar) pada umumnya menguntungkan unjuk kerja ekstraksi.
Aplikasi Ekstraksi pada dunia industri:
a. a. Ekstraksi Padat – Cair
— Pembuatan
Essentials Oil
Steam Destilation
CO2 Extraction
Solvent Ekstraction
b. Ekstraksi Cair – Cair
— Ekstraksi
Phenol dari Wastewater
“Liquid –
liquid extraction (LLE) merupakan proses standar yang bersifat non-destruktif
untuk memisahkan senyawa phenol, solvent yang dapat digunakan diantaranya
Benzene, butyl acetate, Diisopropyl Ether (DIPE) dan cumene.”
Disusun oleh :
Iqbal Muhammad Irfan
Rahma
Ramadhani
Putri
Eka Sari
Juwito
Aribowo
Alfie
Putri Rachmasari
Jerry
Dhion Priyanto
Theresya
Elvina
Al Hakim
*Ilmu tanpa amal, bagaikan pohon tanpa Buah.. maka berbagilah.. 😊