Rabu, 21 Oktober 2020

Glaukoma dan Serba serbinya

 Glaukoma adalah suatu kerusakan pada indra penglihatan karena terjadi kerusakan pada saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola mata secara terus menerus. Meningkatnya tekanan bola mata ini terjadi akibat gangguan pada sistem aliran cairan mata. Seseorang yang menderita kondisi ini dapat merasakan gejala berupa gangguan penglihatan, nyeri pada mata, mata merah hingga sakit kepala dan muntah.

Glaukoma menjadi penyebab kebutaan terbanyak kedua di dunia setelah katarak. Data yang dihimpun WHO pada 2010 menunjukan, 39 juta orang di dunia menderita kebutaan dan 3,2 juta di antaranya disebabkan oleh glaukoma, dan beberapa ahli berpendapat  glaukoma tidak dapat disembuhkan. Meskipun glaukoma bukanlah kondisi yang dapat dicegah, tapi gejalanya akan lebih mudah diredakan jika kondisi tersebut dapat dideteksi dan ditangani lebih awal.

Pentingnya deteksi dini penyakit Glaukoma

"Sembilan puluh persen penderita glaukoma itu tidak merasakan sakit karena glaukoma yang sifatnya kronik progresif. Artinya itu perlahan-lahan tapi pasti," terang Tatang soal glaukoma sudut terbuka, di Poliklinik Mata RSUP Dr Sardjito, Jalan Kesehatan, Mlati, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (14/3/2019).

"Jadi kerusakan saraf itu sedikit demi sedikit, sehingga pasien datang ke dokter sering terlambat. Pasien datang ke dokter sudah hampir buta atau bahkan sudah buta." 

Sehingga sangat penting mendeteksi glaukoma sejak dini.. jangan biarkan berlarut, segera PERIKSALAH ke dokter terdekat!!..

Penyebab Glaukoma

Pada dasarnya, mata memiliki sistem aliran cairan mata (aqueous humour) ke dalam pembuluh darah. Aqueous humour itu sendiri adalah cairan alami yang berfungsi menjaga bentuk mata, memasok nutrisi, dan membersihkan kotoran pada mata. Ketika terjadi gangguan pada sistem aliran cairan ini akan menyebabkan penimbunan cairan aqueous humour dan meningkatkan tekanan pada bola mata (hipertensi okular), tekanan Intraocular tinggi (21 – 40 mmHg).  Meningkatnya tekanan pada bola mata ini kemudian dapat merusak saraf optik.

Diduga kelainan gen merupakan faktor utama terjadinya glaukoma. Ditambah lagi ada beberapa faktor sekunder yang menjadi penyebab glaukoma seperti:

  • Tekanan Bola mata (Tekanan introkular tinggi)
  • Cedera akibat paparan zat kimia atau pernah mengalami cedera mata
  • Infeksi atau Peradangan
  • Penyumbatan pembuluh darah.
  • Mengalami defisiensi estrogen di usia dini pada wanita.
  • Berusia di atas 60 tahun.
  • Memiliki anggota keluarga yang juga mengidap glaukoma (riwayat keluarga).
  • Mengidap penyakit mata lainnya, seperti rabun (minus tinggi).
  • Mengkonsumsi obat tetes mata atau steroid pada jangka waktu yang lama.
  • Mengidap anemia, diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung.

Klasifikasi Jenis penyakit Glaukoma

Berdasarkan gangguan yang terjadi pada sistem aliran cairan mata, glaukoma terbagi menjadi beberapa jenis, yakni:

  • Glaukoma sudut terbuka (kronis). Glaukoma jenis ini merupakan kondisi yang paling banyak terjadi.
    Pada glaukoma sudut terbuka, saluran pengalir cairan aqueous humour hanya terhambat sebagian karena trabecular meshwork mengalami gangguan. Trabecular meshwork adalah organ berupa jaring yang terletak di saluran pengalir cairan aqueous humour.
  • Glaukoma sudut tertutup (Akut). Pada tipe ini, saluran pengalir cairan aqueous humour tertutup sepenuhnya.
    Glaukoma sudut tertutup akut atau yang terjadi secara tiba-tiba merupakan kondisi darurat dan membutuhkan penanganan dengan segera.

·         Glaukoma sekunder yang disebabkan oleh peradangan pada lapisan tengah mata (uveitis) atau cedera pada mata.

·         Glaukoma kongenital disebabkan oleh kelainan pada mata (kondisi bawaan). Umumnya diidap oleh anak-anak atau pada bayi yang baru lahir.

Gejala Glaukoma

Gejala yang muncul akan berbeda-beda pada setiap penderita glaukoma. Akan tetapi penderita glaukoma umumnya mengalami gangguan penglihatan. Beberapa gangguan penglihatan yang muncul dapat berupa:

  • Penglihatan kabur, berkabut atau mendadak buram (gangguan lapang pandang)
  • Terdapat lingkaran seperti pelangi ketika melihat ke arah cahaya terang.
  • Memiliki sudut buta (blind spot), penglihatan memiliki frame hitam
  • Kelainan pada pupil mata, seperti ukuran pupil mata tidak sama. Mata terlihat membesar (karena tekanan bola mata tinggi). Beberapa mata tampak juling.
  • Mual hingga muntah.
  • Mata sensitif terhadap cahaya

Pemeriksaan Glaukoma

Glaukoma bisa dipantau secara berkala dengan pemeriksaan rutin:

-      - Tekanan intraokular (TIO) dengan Tonometri,

-       - Oftalmoskopi, untuk menilai keadaan retina, yaitu lapisan mata bagian dalam yang mengandung sel-sel penerima rangsang cahaya.

- Perimetri, untuk memeriksa luas lapangan pandang, dengan mata terfiksasi sentral dengan cara memberikan stimulus berupa cahaya. 

-       - Gonioskopi, untuk memeriksa sudut bilik mata depan.  

Pengobatan Glaukoma

Glaukoma bisa ditangani oleh dokter mata atau dokter mata ahli glaukoma. Pengobatan glaukoma dilakukan untuk mencegah kebutaan total dan mengurangi gejalanya. Pengobatan tersebut dapat berbeda-beda, karena disesuaikan dengan kondisi pasien. Metode pengobatan glaukoma meliputi:

  • Pemberian obat tetes
  • Terapi laser; Trabekuloplasti laser (membuat sikatriks/jaringan parut di trabekulum sehingga celah melebar), Laser Micropulse-Laser CPC (untuk mematikan jaringan yang memproduksi cairan aqueous humour). 
  • Operasi; Trabekulektomi (membuat lubang yang menghubungkan bilik depan mata & sub konjungtiva – membuat saluran cairan mata).
  • Pemasangan implant tube; Tube shunt Implant Baerveldt, Ahmed, Molteno, bahkan kini telah hadir Implan lokal dari dr. Virna Dwi Oktariana SpM(K) di RSCM Kirana dan RSCM Kencana. 

     - Membiasakan diri dengan gaya hidup sehat. 

Glaukoma harus ditangani dan dikontrol secara berkala, untuk mencegah kerusakan saraf secara masif dan permanen. Diiringi dengan usaha, kesabaran-keikhlasan dan Doa. Dari beberapa penderita yang saya temui, pengobatan dan kontrol dapat di lakukan dengan menggunakan kartu bpjs kesehatan dengan mematuhi prosedur dari BPJS Kesehatan.

 Gambar merupakan Teknik memijat mata, mungkin tidak bisa menyembuhkan Glaukoma secara langsung, namun dengan teknik ini diharapkan bisa membuat mata menjadi rileks. Bagi saya, teknik ini bermanfaat dalam mengurangi rata sakit di sekitar mata-kepala-leher-bahu yang biasanya saya rasakan.



Daftar Pustaka :

-       - Disadur dari berbagai sumber

-     -  Wikipedia, google

-      -  Laporan kasus Glaukoma, Ni Made Putri Rahayu Srikandi (1002005006), Ery Oktadiputra (1002005152), Hemavalli Ragunathan (1002005199), Pembimbing: dr. AA Masputrawati T, Srikandi Sp.M

-       - Halodoc 

    -  Komunitas Glaukoma Indonesia

     *Salam sehat, tetap semangat dan jangan lupa bahagia... 💪😊

    #15thBersamaGlaukoma 

   *ilmu tanpa amal, bagaikan pohon tanpa Buah.. maka berbagilah.. 😊