Selasa, 28 November 2023

Perjalanan ke Gunung Bromo-Jawa Timur, Indonesia (Beserta tips Membawa orang tua Disabilitas dan anak-anak) -- Bromo Part1

 

Sumber : Foto Bromo - Backpacker Indonesia

Gunung Bromo dan kumpulan pegunungan di sekelilingnya merupakan wisata yang banyak menarik minat wisatawan, termasuk Aku.  Gunung ini adalah Gunung yang menjadi target untuk ku kunjungi di tahun 2023 ini. Khususnya bulan November ini. Ku pilih Bromo, karena ingin mengenalkan keindahan wisata alam Indonesia kepada anak-anak. Agar mereka mencintai Negerinya, mencintai alamnya, sumber daya yang kaya dan memikat, Indonesia yang indah dipandang. Karena dengan melihat secara langsung, merupakan pengalaman seru bagi  anak-anak.

Pengalaman yang menimbulkan rasa cinta, yang menimbulkan rasa syukur terhadap banyak hal yang Allah berikan. Syukur tak terhingga atas udara yang bersih, langitnya yang biru, Gunung yang menjulang, savana yang terbentang, flora dan hewan sekeliling Indonesia yang mendunia. Bukan hanya di dalam negeri, namun terkenal hingga mancanegara. 

Dengan perjalanan ini, harapanku sebagai Ibu. Anak-anak dapat belajar menciptakan tujuan (Goal), dan belajar bagaimana proses perencaannya. Semoga pengalaman ini menjadi kenangan indah untuk anak-anak kelak, sehingga lebih mencintai Negerinya, Indonesia.

Karena jika bukan kita yang mencintai Negeri sendiri, lalu siapa? Dan Jika bukan sekarang waktunya, maka kapan lagi??

Tafakur alam ini sebagai wujud syukur kepada Allah, karena kami memiliki kesehatan dan rejeki. Terutama setelah pandemi Covis-19. Nikmat kesehatan yang patut disyukuri. Maka berangkatlah kami ke Bromo, disertai dengan sebuah harapan; tak hanya menyenangkan diri sendiri, namun orang tua dan anak-anak termasuk di dalamnya.

Perjalanan dimulai dari Jakarta menuju beberapa lokasi, dg tujuan utama Bromo-Jawa Timur. Menggunakan mobil keluarga, berisikan 8 orang. 5 orang dewasa, 3 anak-anak berusia dibawah 13tahun. Keberangkatanku kali ini membawa orang tua stroke, aku menyiapkan beberapa hal dari jauh hari. Berikut Tips berpergian jauh dengan orang tua berkebutuhan khusus (penyakit stroke) dan anak-anak:

1. Siapkan Mental anak dan ortu, karena perjalanan hampir 900km dalam waktu lebih dari 10jam membuat lelah jiwa dan fisik. Usahakn agar suasana perjalanan dibuat menyenangkan (ajak ortu mengobrol dan pahami hobinya, misalnya karaoke tembang lawas untuk lansia. Serta untuk anak2, bawakan buku/mainan agar anak tidak bosan dan mati gaya selama perjalanan). 😆 Note: main hp boleh sesekali dengan dipantau dan dibatasi.

2. Persiapkan budget cukup, Karena yang dituju bukan hanya harga yang murah, tetapi rasa nyaman (cukup tidak harus berlebihan). Survey sebelum keberangkatan, harga dan kondisi lingkungan. Uang tunai diperlukan, Karena agak sulit mencari ATM di area pegunungan (mohon ralat jika salah). 🙏🏻

3. Persiapkan bekal yang cukup dalam perjalanan (logistik). Suasana yg menyenangkan tentu perlu didukung dengan perut yg kenyang (jangan sampe ortu dan anak2 misuh-misuh kesal di jalan karena lapar).😁

4. Persiapkan kendaraan untuk menuju lokasi (cek kondisi kendaraan sebelum berangkat). Aku memilih menggunakan mobil agar memudahkan perjalanan darat (bisa berhenti di beberapa rest area).

5. Persiapkan susunan lokasi dan acara selama perjalanan (biar tidak hilang arah). 😄 Perjalanan jauh seperti ini perlu direncanakan rutenya dan penginapannya. (Ga bisa mengalir begitu saja Seperti air) 😁🙏🏻 Survey dan cari tahu penginapan yang akan di tuju, sesuaikan dengan budget yang dimiliki.

6. Persiapkan obat2an dan kebutuhan khusus orang tua dan anak-anak (obat dan Pampers). Cek lokasi atau akses selama perjalanan, apakah ada apotik dan sejenisnya. Jangan sampai kesulitan mencari hal yg dibutuhkan jika mendesak. Area sunrise Bromo cukup banyak angin jangan lupa sediakan Tolak angin atau minuman hangat sejenisnya untuk menjaga kondisi tubuh.

7. Siapkan pakaian hangat (jaket tebal, syal, masker, kaos kaki dan sepatu). Gunakan sepatu/sendal yang sesuai untuk naik gunung, jangan sampai terpeleset di area berpasir.

8. Cek penyewaan Jeep untuk ke area sunrise dan Gunung Bromo. Dari beberapa referensi dan pengalaman kemarin, aku menggunakan Jeep yg ditawarkan pas di pintu tiket area cemoro lawang. (Untuk 5titik 650ribu-750ribu). Tergantung nego.

9. Komunikasi dengan pasangan dan keluarga. Sebagai wujud saling menghargai, kita perlu mendengarkan keluhan/ keinginan dari peserta perjalanan yang kita bawa. Jangan memaksakan kehendak. Hal ini diperlukan agar suasana hati menjadi lebih nyaman.

10. Beristirahatlah jika lelah. Jangan memaksakan diri sendiri dan orang lain. Lelah tapi tetap nyaman.

Perjalanan dari Jakarta ke Gunung Bromo menempuh jarak sekitar 800km. Kami keluar di Tol Tongas-Probolinggo, Jawa Timur. Mengikuti google maps sekitar 40km ke arah Gunung Bromo. Kami mengambil arah sesuai tujuan, homestay di daerah Cemorolawang. Yang posisinya pas di rute mobil yang diperbolehkan oleh pengelola TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru). Yaitu sekitar 2,5km dari gunung Bromo. Karena area setelah Cemorolawang mulai menanjak, berkelok tajam dan berpasir, sehingga dianjurkan untuk menggunakan Mobil berjenis 4WD misalnya jeep. Atau sebelumnya sudah memiliki izin dari TNBTS.

Kami membeli tiket masuk Gunung Bromo di lokasi tanpa melalui online. Lokasi pos pertama pembelian tiket retribusi (kebersihan dan keamanan) terletak sekitar 4-km dari bromo, yang sepertinya dikelola oleh warga setempat. Untuk Mobil dan 5 orang dewasa, kami terkena biaya Rp 90.000.  

Setibanya di area Cemorolawang, Bromo. Kami membayar tiket retribusi lagi (Tiket resmi), hampir senilai sama. Wisatawan lokal membayar 29.000/orang (weekday). Sedangkan weekend membayar 34.000/orang. Setelah membayar tiket, kami Kami langsung menuju  penginapan. Dari survey beberapa penginapan yg direkomendasikan, kami pilih Cahyo homestay. Penginapan sederhana dengan fasilitas tidur berupa 2 tempat tidur kasur-dipan dan satu kasur, toilet di dalam kamar, TV, dan kursi-meja sederhana. Dengan budget 500 ribuan muat 8org, kami bisa melihat pemandangan Gunung Bromo dari depan homestay. Juara banget... 

Pemandangan dari depan Cahyo Homestay

Dengan harga tadi, tempat cukup nyaman dan terjangkau bagiku, seperti di foto 😍 Orang tua dan anak-anak alhamdulillah dapat menikmati indahnya deretan Gunung Bromo dan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dari jarak yang sangat dekat.
Liburan kali ini terasa berkesan karena bisa menyenangkan hati orang tua dan juga menambah pengalaman bagi anak-anak.

Sedangkan untuk Hotel lain yang juga mendapat pemandangan persis di depan hotel adalah Hotel Lava View. Hotel dengan fasilitas lebih komplit dan premium.

Foto dari depan Hotel Lava View 

Ada juga Hotel Bromo permai yang lokasinya dekat dengan tempat pembelian tiket masuk TNBTS. Hotel yang bagus, jika budgetnya ada 😊

Pengalaman berlibur ke Bromo semoga menjadi kenangan menyenangkan bagi saya, orang tua dan anak-anak (3 generasi dalam keluarga). Setitik harapan, doa dan pembelajaran, semoga liburan ini menjadi pembasuh lelah ibunda yang sehari-hari mendampingi ayahanda yang sakit agar tetap sehat jiwa dan semangat batinnya. Serta pelajaran alam selama dalam perjalanan untuk anak-anak. 

Liburan dengan segala suka-dukanya menyadarkan saya, bahwa Allah dengan Kuasa-Nya, memampukan saya yang masuk dalam kategori Sandwich Generation ini, untuk tetap bersemangat mencari Ridho Allah dari Ridho orang tua tanpa kenal lelah, insya Allah..

Mari berjuang untuk membahagiakan orang tua selagi sempat, selagi mampu.. Karena uang bisa dicari, namun waktu takkan bisa terulang kembali. Yuk jadilah generasi Sandwich yang mengharapkan keberkahan dari menyayangi orang tua, bukan mengganggap orang tua sebagai beban.. 

Yuk baca juga, related post mengenai fenomena sandwich generationhttps://www.kompasiana.com/putriekasari/6591abc5de948f17e141ca74/maraknya-penolakan-menjadi-generasi-sandwich-belakangan-ini 

Rabu, 15 November 2023

Buku Antologi Jejak Waktu - Nov23


     Buku Antologi Jejak waktu ini lahir dari kolaborasi 16 penulis berbakat dan penuh hasrat untuk mengungkapkan pemikiran, perasaan, dan cerita mereka melalui cerpen dan puisi, diantara penulis tersebut adalah : Rikeu Novia, Irwanti, Yudha Kusumawati, Elyarahadhane, Isnaini Fitriana, Arum Weni, Nur Khasanah, Putri Eka Sari (Merdeka Bermimpi), Kurnia Zuhrufah, Ummi Rasyid, Tsania Nasyidah As-syiefa, Violyn Stevan, Suparti, Lusiana Rachmawati, Lisna Rustiana, Siti Mariyah

Editor: Ely Rusliawati

Desain Sampul: Prabanistian

Tata Letak: Diki Fahreza

 Diterbitkan oleh:

Penerbit Ziqron Studio

Sleman, Yogyakarta 55572

Whatsapp 08165444505

 QRCBN: 62-1108-6618-354

Cetakan Pertama, November 2023

Antologi ini lahir dari keragaman pengalaman, latar belakang, dan pandangan hidup penulis-penulis. Setiap cerpen dan puisi yang terdapat dalam buku ini adalah jejak-jejak waktu yang merangkai makna dan mengekspresikan berbagai nuansa emosi. Dari sukacita hingga kesedihan, dari cinta hingga kehilangan, buku ini mempersembahkan kisah-kisah yang mencerminkan kompleksitas kehidupan manusia.

Kami ingin berterima kasih kepada semua penulis yang telah berkontribusi dalam menciptakan buku ini. Tanpa karya-karya mereka, buku ini tidak akan pernah ada. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan inspirasi selama proses pengembangan buku ini.

Kami berharap buku ini dapat menginspirasi, menghibur, dan menggerakkan pembaca. Semoga setiap cerita dan puisi yang ada dalam buku ini bisa menjadi teman setia yang menemani Anda dalam perjalanan membaca, merenung, dan merayakan keindahan kata-kata.

Terakhir, kami berharap Anda menikmati setiap halaman buku ini, dan semoga buku ini dapat membawa Anda ke dalam dunia yang berlimpah dengan makna dan emosi. Selamat menikmati!

 Salam hangat,

Salah satu penulis (Putri Eka Sari)

PS: Untuk order buku dapat menghubungi Penulis ya.. 

#BukuAntologi #PutriEkaSari #JejakWaktu #Ziqron