•
Viskositas
(kekentalan), gesekan pada fluida.
•
Fluida,
baik zat cair maupun gas mempunyai viskositas.
•
Jenis
alat pengukur viskositas zat cair yang disebut
viskosimeter.
•
Zat
cair lebih kental dibanding gas, sehingga gerak benda di dalam zat cair akan mendapatkan gesekan yang lebih besar
dibanding di dalam gas.
Contoh Viskositas beberapa zat
n PENGUKURAN VISKOSITAS
Besaran yang menggambarkan adanya gesekan antar partikel
dalam fluida. Fluida
diletakan di antara dua keping kaca, dan
mempunyai gaya geser F :
Dimana :
A = luas keping
V = kecepatan
d = jarak antara 2 keping
V / d = gradien kecepatan
Satuan : 1 poise = 1 dyne sec. Cm-2
Alat untuk mengukur besar viskositas suatu
cairan disebut Viscometer. Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluid
terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan shear. Biasanya diterima sebagai
"kekentalan", atau penolakan terhadap penuangan. Viscometer sendiri
dapat mendeteksi viskositas fluida dalam pipa gas.
Viskometer mengukur
kekentalan cairan menggunakan sebuah pipa gelas, atau yang biasa disebut gelas
kapiler. Cairan dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah (cair) apabila
cairan dapat mengalir dengan cepat dalam pipa itu. Begitu juga sebaliknya,
cairan dikatakan memiliki viskositas tinggi (kental) apabila cairan mengalir
dengan lambat di dalam pipa. Viskometer mengukur viskositas dengan cara
mengukur kecepatan cairan mengalir di dalam tabung silinder. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa cairan yang mengalir lambat merupakan cairan kental dan
cairan yang mengalir cepat merupakan zat cairan yang tidak kental.
Jenis-jenis
Viscometer:
a. Viscometer Ostwald
Viscometer ini
memiliki prinsip kerja dengan mengukur
kecepatan aliran suatu larutan. Jika aliran kecepatan larutan semakin lambat, maka nilai viskositas akan semakin
besar. Spesifiknya, viskometer ini mengukur jumlah cairan yang dibutuhkan untuk
melewati suatu tanda pengukur yang ada pada bagian atas pipa kapiler. Lebih
spesifik, viskometer ini mengukur durasi yang dibutuhkan cairan untuk melewati
tanda tertentu. karena
adanya gaya gravitasi yang menyebabkan air bergerak. Kalibrasi viskometer jenis ini cukup dengan meggunakan air yang
memang sudah diketahui level viskositasnya.

b. Viscometer
Cup and Bob.
Cara pengukuran dengan
cara cairan dimasukkan dalam suatu ruangan antara dinding luar (bob) da dinding
di dalam mangkuk (cup) yang diletakkan pas dengan rotor yag berputar. Bagia
rotor yang berputar disebut viscotester dengan dua tipe, yakni VT-03T dan VT-04T.
Cairan
yang memiliki viskositas tinggi dapat diukur dengan viscotester VT-03 sedangkan
cairan dengan viskositas rendah dapat diukur dengan viscotester VT-04. Cara
pengukuran pada viskometer cup and bob adalah
dengan memasukkan cairan ke dalam mangkuk, memasang rotor kemudian menghidupkan
alat. Kemudian, kadar viskositas larutan akan muncul pada skala. Akan tetapi,
viskometer ini memiliki kekurangan yakni adanya penurunan konsentrasi akibat
pergeseran antara bob dan cup. Hal ini membuat zat yang keluar memadat dan membentuk aliran sumbat.
![Laporan Viskositas - [DOCX Document]](https://reader015.staticloud.net/reader015/html5/20181125/55cf9b6c550346d033a6039c/bg3.png)

c. Viscometer Hoppler.
Kegunaan dari Viskometer Hoppler
Viskometer Hoppler digunakan untuk menentukan viskositas cairan yang kental
tetapi tembus cahaya agar dapat mengamati jatuhnya bola besi sampai ke dasar
tabung.
Viskometer ini
bekerja dengan prinsip hoppler, berdasarkan periode waktu jatuhnya benda
melalui medium zat cair (ketinggian atau jarak tertentu). dikarenakan adanya gravitasi benda yang jatuh melalui medium yang
berviskositas dengan kecepatan yang semakin besar sampai mencapai kecepatan
maksimum. Kecepatan maksimum akan dicapai jika gaya gravitasi (g) sama dengan
gaya tahan medium (f) besarnya gaya tahan (frictional resistance) untuk benda
yang berbentuk bola stokes. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga
respirok sampel. Selain itu viskometer
ini bekerja dengan Hukum Stokes.
Bagian dan fungsi bagian-bagian Viskometer Hoppler:

- Glass Tube : Sebagai wadah untuk sampel
dan Steall Ball.
- Steall Ball : Sebagai pengukur kekentalan
- Light barrier : Sebagai batas dimana
pengukuran diawali dan diakhiri
- Pressure Cell : bagian luar pada
viskometer untuk melindungi sampel dalam tekanan yang tetap
Cara dan Prinsip Kerja Viskometer Hoppler: Menjatuhkan bola yang terbuat dari kaca atau besi. Karena gaya gravitasi benda
yang jatuh melalui medium yang berviskositas dengan kecepatan yang besar sampai
pada kecepatan yang maksimum. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari
harga respirok sampel.
Cara kerja dengan Viskosimeter Hoppler:
1) Mengukur diameter bola yang akan
dijatuhkan ke dalam tabung viskometer menggunakan mikrometer sekrup.
2) Menimbang massa bola.
3) Mengukur panjang tabung viskometer dari
batas atas sampai batas bawah.
4) Menentukan massa jenis masing- masing
cairan.
5) Mengukur temperatur viskometer hoppler.
6) Mengisi tabung dengan cairan sampel dan
dimasukkan bola.
7) Menyalakan stopwatch pada saat bola di
batas atas light barrier.
8) Mematikan stopwatch pada saat bola di
batas bawah lightbarrier.
9) Mencatat waktu bola jatuh dari batas
atas sampai batas bawah.
10) Mengulangi prosedur 7-9 sebanyak 10
kali berturut- turut, pada temperatur yang berbeda.

d. Viscometer Cone and Plate (Brookfield).
Viskometer Cone and Plate atau Brookfield
merupakan alat ukur kekentalan untuk menentukan viskositas absolut cairan dalam
volume sampel kecil dan dapat mengukur level viskositasnya dengan presisi. Cone
dan plate memberikan ketelitian yang diperlukan untuk pengembangan data
rheologi lengkap. Dan saat ini termasuk yang paling canggih dan sering
digunakan, Kegunaan Viskometer Cone and
Plate (Brookfield) Viskometer Cone and Plate dapat menentukan laju geser (Shear
Rate) dan tekanan geser (Shear stress).
Fungsi dan Bagian-bagian dari Viskometer Cone and
Plate (Brookfield):


- Layar : Untuk menampilkan hasil
pembacaan alat
- Handle : Untuk menurunkan dan menaikkan
alat
- Guard Leg : Sebagai pelindung pengaduk
- Spindle : Sebagai pengaduk sampel
- Buttons : Tombol yang tertera dibawah layar
1. Print : Untuk mencetak hasil
pembacaan
2. Set Spindle : Untuk mengatur
pengaduk
3. Enter and Auto Range : Pengukuran
otomatis
4. Select Display : Untuk memilih
tampilan
5. Set Speed : Untuk mengatur kecepatan
(rpm)
6. On and Off : Untuk mengaktifkan dan
menonaktifkan viskometer
7. Option and Tab : Pengaturan
viskometer
8. Cross Up and Down : Tombol atas dan bawah
Cara menggunakan Viskometer Cone and
Plate (Brookfield) adalah : Sampel ditempatkan pada wadah (sampel container)
Kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut / pengaduk. Kerucut/pengaduk
digerakkan oleh motor dengan bermacam kecepatan dan sampelnya digeser didalam
ruang sempit antara papan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar.
Prinsip kerja dari viscometer
Brookfield ini adalah semakin kuat putaran semakin tinggi viskositasnya
sehingga hambatannya semakin besar. Pada metode ini
sebuah spindle dicelupkan ke dalam cairan yang akan diukur viskositasnya. Gaya
gesek antara permukaan spindle dengan cairan akan menentukan tingkat viskositas
cairan, jadi semakin kuat putaran semakin tinggi viskositasnya sehingga
hambatannya semakin besar.
Kelebihan dan Kekurangan Viskometer Cone
and Plate (Brookfield):
- Kelebihan : Memiliki spindle yang sesuai
dengan tingkat kekentalan sampel Dapat mengetahui kekentalan sampel yang tinggi
Dapat menguji sampel yang berwarna maupun tidak berwarna.
- Kekurangan : Cairan
silikon murninya harus diganti setiap tahun.
Untuk menentukan viskositas dengan methode
pengukuran Rotational harus dipenuhi beberapa hal sbb. :
§
Jenis Spindle, Spindel 1,2, 3 ...dst
§
Kecepatan putar Spindle (rpm)
§
Type Viscometert..
§ Suhu sample, diusahakan pengukuran viskositas dilakukan pada suhu ruang (25°C)
§
Shear Rate (bila diketahui)
§ Lama
waktu pengukuran
Semakin tinggi nomor spindle, maka semakin besar alat pemutarnya dan berpengaruh terhadap nilai kecepatan putar (rpm). Semakin besar spindle, maka semakin besar gaya yang diperlukan untuk memutar alat, sehingga kecepatan putar menurun dan nilai viskositas juga menurun (encer).
n ALIRAN VISCOUS
Pengaruh
kekentalan : kecepatan aliran fluida
tidak sama di semua titik
penampang
Kecepatan Aliran pada pipa:
L = panjang pipa
R = jari-jari pipa
R = jari-jari pipa
r = jarak titik
dari sumbu pipa
Debit alir (volume per detik)
•
Panjang
pembuluh
•
Diameter
pembuluh
•
Viskous /
kekentalan zat cair (pada darah normal kekentalan 3.5 kali air)
•
:Tekanan
Keterangan :
ɳ= Viskousitas = 10-3 Pa (air) = 3 – 4 .10-3 Pa (darah)
ɳ= Viskousitas = 10-3 Pa (air) = 3 – 4 .10-3 Pa (darah)
r = jari-jari pembuluh,
L = Panjang
L = Panjang
P = Tekanan, V = Volume,
t = Waktu
t = Waktu
Koefisien viskositas
fluida dihitung dengan persamaan:
= koefisien viskositas (Ns/m2)
r = jari-jari bola (m)
v = kecepatan maksimum bola (m/s)
P = massa jenis bola (kg/m3)
’ = massa jenis fluida (kg/m3)
Sumber:
- www.google.com
- Materi kuliah Ir. Lubena, universitas Jayabaya
- www.ibs.co.id
*Ilmu tanpa amal, bagaikan pohon tanpa Buah.. maka berbagilah.. 😊