Bagi yang ingin melaksanakan ibadah umroh, sebaiknya ketahui lebih dulu tempat miqat atau titik awal memulai umroh.
Miqat (bahasa Arab: ميقات) Miqot berarti waktu yang ditentukan untuk sebuah perbuatan (Mu’jam Al Ma’ani). baik dari sisi waktu maupun tempat. pelaksanaan sesuatu. Miqot adalah batas, titik awal atau garis batas bagi dimulainya ibadah haji (batas-batas yang telah ditetapkan). Apabila melintasi tempat miqat, seseorang yang ingin mengerjakan haji perlu mengenakan kain ihram dan melafadzkan niat. Miqat digunakan dalam melaksanakan ibadah haji dan umrah. Dan merupakan rukun wajib umroh dan haji yang pertama harus dilakukan sebelum para jamaah masuk dan tiba ke Tanah Suci di Masjidil Haram.. Sehingga jika ditinggalkan wajib membayar dam atau kafarat.Miqat terdiri dari dua jenis:
1.
Miqat Zamani (ﻣﻴﻘﺎﺕ ﺯﻣﺎﻧﻲ) - batas yang ditentukan berdasarkan waktu:
o
Bagi haji, miqat bermula pada tanggal 1 bulan
Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijah yaitu ketika ibadah haji
dilaksanakan.
o
Bagi umrah, miqat zamani bermula pada
sepanjang tahun pada waktu umrah dapat dilakukan.
2.
Miqat Makani (ﻣﻴﻘﺎﺕ ﻣﻛﺎﻧﻲ) - batas yang ditentukan berdasarkan tempat (batas letak tanah) :
Miqat Makani adalah tempat dimulainya ritual haji dan umrah
yang telah ditetapkan dalam syariat. Di tempat ini seorang muslim hanya
menggunakan 2 helai kain putih yang merupakan simbol telah ditinggalkannya
segala kenikmatan dunia.
o
Bagi mereka yang tinggal di Makkah atau
jamaah yang sudah berada di sana, tempat
untuk ihram haji adalah Makkah itu sendiri (rumah sendiri). Untuk umrah ialah
keluar dari tanah haram Makkah yaitu sebaiknya di Ji'ranah,
Tan'eim atau Hudaibiyah.
Bagi jamaah haji khususnya dari Indonesia, umumnya memilih Tan'im atau Ji'ronah sebagai tempat miqat karena letaknya paling dekat dari Makkah dibanding tempat miqat lainnya
- Tan'im adalah sebuah desa berjarak sekitar enam kilometer dari Makkah Al Mukarramah.
Disebut masjid Aisyah karena Aisyah sering itikhaf dan mengambil miqot dari masjid ini.
-
Ji'ronah adalah sebuah kampung berjarak
sekitar 16 Km dari Makkah.
o
Bagi mereka yang datang dari sebelah
timur seperti Indonesia, Malaysia, Singapura dan
kebanyakan negara Asia lain, tempatnya adalah di Yalamlam (ﻳﻠﻣﻠﻢ). Adapun pendapat yang mengatakan Jeddah (ﺟﺪﻩ). sebagai miqat bertolak belakang dengan dalil yang shahih,
o
Bagi yang datang dari barat
seperti Mesir, miqatnya di Juhfah (ﺟﺤﻔﻪ).
o
Bagi yang datang dari selatan dan
timur seperti Yaman, Najd dan ,Riyadh, tempat untuk
berihram adalah Qarnul Manazil (ﻗﺮﻦﺍﻠﻣﻨﺎﺯﻝ).
o
Bagi yang datang dari Madinah,
tempatnya di Dzulhulaifah Bir Ali (Abyar 'Ali) (ﺫﻭﺍﻟﺣﻠﻴﻔﻪ ﺍﺑﻳﺎﺭ ﻋﻠﻲ).
o
Bagi yang datang dari bahagian Iraq pula adalah di Dzatu 'Irq (ﺫﺍﺕ ﻋﺮﻕ). Untuk miqat Zatu Irqin terdapat dua
riwayat. Menurut Bukhari, miqat ini ditetapkan oleh Umar bin Khattab. Sedangkan
menurut riwayat Abu Daud, ditetapkan oleh Rasulullah.
Beberapa miqat tersebut ditetapkan langsung oleh Nabi
sebagaimana disebutkan dalam hadist-hadist Bukhari, Muslim dan lain-lain. Tempat
miqat tsb adalah Bir
Ali atau disebut juga Zulhulayfah (12
Km dari Makkah), Zatu
Irqin (94 Km sebelah utara Makkah),
Al-Juhfah
(187 Km dari Makkah), Yalamlam (54 Km dari Makkah), dan Qarnul
Manazil (94 Km dai Makkah).
Sebuah miqat berlaku bagi orang-orang yang berdomisili
di daerah itu dan lain yang di dalam perjalanannya di Makkah melalui
tempat itu. Bagi penduduk Makkah, maka tempat ia mulai pakai ihram adalah
pintu rumahnya atau Makkah. Demikian pula orang yang bertempat tinggal di
daerah antara Makkah dan kelima tempat miqat dapat memulai pakai
ihram dari tempat tinggalnya.
Sementara
Miqat Makani terdapat beberapa lokasi yang menjadi pintu atau titik awal
memulai ibadah tersebut.
1. Dzul Hulaifah atau Bir Ali
Tempat miqat umroh yang pertama adalah Dzul
Hulaifah atau Bir Ali. Tempat miqat umroh ini jaraknya sekitar 450 kilometer
dari Mekkah. Miqat ini sering dilalui oleh mereka yang tinggal di Madinah. Miqot bagi jamaah yang datang melalui Madinah.
Lokasinya hanya 12 km dari Madinah. Ini adalah Miqot terjauh sebelum memasuki
Mekkah, yaitu 450 km dari Mekah. Jamaah Indonesia yang ke Madinah terlebih dahulu akan
mengambil Miqot dari sini.
Bagi penduduk Madinah
yang akan melaksanakan haji maupun umroh, Rasullulah SAW telah menetapkan Dzul
Hulaifah yang kini dikenal dengan Abyar Ali atau Bir A'li sebagai tempat miqat.
Dan terkadang bagi
jamaah haji Indonesia yang melakukan perjalanan dari Jeddah ke Madinah dan
Madinah ke Mekah, mereka juga meng-ihram-kan diri di Masjid Bir A'li ini.
Selain
itu, yang tinggal berdekatan dengan Mekkah dari arah yang sama pun juga kerap
melewati miqat ini.
2.
AsSail atau Qarn al-Manazil
Kedua,
tempat miqat umroh As Sail atau Qarn al-Manazil. Jarak miqat As Sail terletak
75 kilometer dari Kota Mekkah. Ia menjadi tempat miqat umroh bagi penduduk
Najed dan Thaif serta bagi para jamaah haji dan umroh yang datang dari arah
timur Mekkah. Miqot bagi jamaah yang datang dari
selatan dan timur seperti Yaman, Najd dan ,Riyadh. Lokasinya di sebuah bukit
yang berjarak 75 km dari Mekkah.
Di
atas miqat ini terdapat jalan menuju Thaif dari arah Al-Huda dan terdapat
tempat yang disebut Lembah Muhrim. Bila diukur dari Bandar Udara King Abdul
Aziz, jarak miqat menuju Kota Mekkah kurang lebih sekitar 220 kilometer.
3.
Juhfah
Selanjutnya,
tempat miqat umroh Juhfah. Al-Juhfah ini merupakan miqat makani untuk penduduk
Syam atau wilayah Suriah, Mesir, Maroko. Tempat miqat umroh ini berdekatan
dengan Kota Rabigh, yang mana jaraknya kurang lebih 183 kilometer dari Kota
Mekkah.
diperuntukkan bagi yang datang dari arah barat, seperti Mesir
atau Syam (Suriah dan sekitarnya). Lokasinya berada di antara Mekkah dan
Madinah, dan berjarak 187 km dari Mekkah.
Seiring
Kota Al-Juhfah yang kosong dan tidak lagi berpenghuni, kebanyakan orang mulai
berihram sejak ada di Kota Rabigh yang posisinya sebelum Al-Juhfah.
4.
Dzat IRQ
Tempat
miqot umroh berikutnya adalah Dzat IRQ. Dzat IRQ atau Dzatu Irqin ini sekarang
bernama Adh-Dharibah. Saat ini tempat miqot umroh ini tidak memiliki
penghuni. Jaraknya berada tepat 100 kilometer dari sebelah timur Kota Mekkah.
Tempat miqot umroh ini dilewati oleh penduduk
wilayah timur seperti Irak, Iran, dan wilayah sekitarnya. Meski tidak
disebutkan dalam sebuah hadits, namun hasil Ijtihad dan ketetapan Umar bin
Khattab membuat lokasi ini resmi menjadi tempat miqat umroh.
5.
Yalamlam
Terakhir, Yalamlam. Toppers pasti sudah sering
mendengar soal tempat miqat umroh yang satu ini. Miqat Yalamlam merupakan
sebuah lembah luas yang berada di daerah perbukitan sekitar 92 kilometer dari
sebelah tenggara Kota Mekkah.
diperuntukkan
bagi mereka yang datang dari sebelah timur seperti Indonesia, Malaysia,
Singapura dan kebanyakan negara Asia lain. Adapun Jeddah, banyak ulama berbeda
pendapat. Sedangkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pernah mengeluarkan fatwa
pada 12 Jumadil Awal 1400 H/ 29 Maret 1980, bahwa “Jemaah haji Indonesia baik
melalui laut atau udara boleh memulai ihramnya dari Jeddah, tanpa wajib
membayar dam.” Fatwa ini kemudian ditegaskan kembali pada 20 Zulqai’dah 1404 H
/ 19 September 1981 M.
Catatan: Jika jamaah
haji/umroh Indonesia ingin mengambil Miqot di Yalamlam, maka saat melintas di
atas Yalamlam, sudah harus dalam keadaan Ihrom. Biasanya ada informasi yang
disampaikan awak kabin di pesawat sebelum melintasi Miqot, agar jamaah
bersiap-siap.
Nama
lain dari miqat ini adalah miqat As-Sa’diyah. Tempat miqat umroh ini dilalui
oleh penduduk Yaman dan semua yang datang dari arah tersebut.
Miqat
ini juga merupakan miqat yang dilalui oleh jamaah dari Asia seperti China,
Jepang, India, juga Indonesia