Oleokimia merupakan bahan kimia yang
berasal dari minyak/ lemak alami, baik tumbuhan maupun hewani. Berbeda
dengan Petrokimia yang bahannya berasal dari fosil. Bahan baku
industri oleokimia di Indonesia pada umumnya adalah minyak kelapa dan minyak
inti sawit (CPKO). Kedua minyak
tersebut dipilih karena karakteristiknya yang cocok untuk memproduksi alkohol
lemak dengan rantai sedang (8 hingga 18)
Salah satu
permasalahan yang perlu diperhatikan dalam penanganan CPO adalah masalah
penyimpanan dan transportasi. CPO memiliki karakteristik khusus yang berbeda
dengan minyak nabati lainnya yang berpengaruh terhadap penanganannya selama
penyimpanan dan transportasi.
Asam lemak tidak jenuh
yang terdapat di dalam lemak atau minyak, terutama dari sumber nabati, dalam
hal ini CPO. Semakin banyak
asam lemak tidak jenuh seperti asam oleat, linoleat atau asam linolenat pada
suatu trigliserida, maka titik cairnya lebih rendah atau sebaliknya
trigliserida yang lebih banyak mengandung asam palmitat dan stearat, titik
cairnya lebih tinggi. Semakin panjang susunan karbon pada asam lemak, maka
titik didih dari minyak akan semakin tinggi. Asam lemak merupakan asam lemah,
dan dalam air terdisosiasi sebagian. Umumnya berfase cair atau padat pada suhu
ruang (27 °C). Semakin panjang rantai C penyusunnya,semakin mudah membeku dan
juga semakin sukar larut
CPO tersusun
atas 50% asam lemak jenuh dan 50% asam lemak tidak jenuh dengan titik leleh
yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pada suhu tertentu dapat terjadi pemisahan
fraksi pada CPO. CPO dapat terpisah menjadi fraksi minyak yang tetap cair
karena memiliki titik leleh yang rendah (disebut fraksi olein) dan fraksi yang
memadat (membeku) karena memiliki titik leleh yang tinggi (disebut fraksi
stearin) (Ketaren 2008). Akibatnya, bila suhu penyimpanan dan pengaliran cukup
rendah, CPO dapat memadat sebagian atau bahkan seluruhnya. Kondisi fase bahan
yang memadat tersebut akan menyulitkan saat CPO dialirkan.
Pada industri
yang selama ini dilakukan, CPO yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit (PKS)
diangkut dengan menggunakan truk tangki menuju tangki penyimpanan. Sebelum
disimpan ke dalam tangki penyimpanan, CPO perlu dipanaskan untuk mencairkan
minyak yang telah mengkristal dengan cara mengalirkan steam ke dalam truk
tangki. Setelah CPO di dalam truk tangki mencair, CPO dialirkan dengan pipa
menuju tangki penyimpanan. Untuk keperluan ekspor, CPO dari tangki penyimpanan
dialirkan menuju tangki kapal di pelabuhan dan di industri oleochemicals, dengan
menggunakan sistem pipa berpompa. Hal yang terjadi dalam pengaliran CPO di
dalam sistem pipa masih berlangsung untuk jarak dekat di pabrik atau saat
pengisian tangki yaitu dengan mengalirkan CPO pada kondisi panas di dalam
sistem pipa yang berpemanas atau berisolasi untuk mencegah pemadatan
(pembekuan).
Steam tracing
adalah suatu kondisi yang dibuat agar
fluida di dalam pipa tidak mengalami pembekuan dengan menjaga tempratur pada
pipa cukup tinggi dan akhirnya si fluida dapat di pompa atau di alirkan. Kondisi ini
biasanya sebuah tube yang di kenal dengan tracer, di dalamnya di
isi oleh steam yang berasal dari steam-header (atau subheader), kemudian di
tempelkan pada pipa utama secara pararel dan di bungkus bareng dalam satu insulasi
Pipa.
Pipa horizontal biasanya di trace
di bagian bawah dengan satu tracer, tracer tersebut biasanya terbuat dari tube
(copper atau stainless) tracer ini kemudian di gabung pararel dengan pipa yang
akan di atur suhunya, kemudian baru di buatkan insulasi pipanya.
Pertanyaanya
kenapa digunakan steam? kenapa tidak di panaskan mengunakan pemanas electric
atau sejenisnya. Dengan mengunkan steam, ongkos instalasi dan perawatanya
memang lebih mahal, tapi satu steam tracer menghasilkan 2-10 lebih panas
dibandingkan aplikasi lainnya.
Disamping itu
tracer mengunakan steam ini lebih sedikit resikonya, pertimbangan lain adalah
fluida dalam pipa tidak akan melebihi maximum saturation dari tempratur steam.
Tekanan dan temperature steam untuk tracing
Tekanan dan temperature steam untuk tracing
Steam yang digunakan memiliki tekanan Antara 10-200
PSIG. Beberapa steam biasanya disediakan tekanan yang cocok untuk tracernya,
tetap apabila steam pressurenyanya terlalu tinggi ia akan diatur melalui
control valve. Untuk steam yang memiliki tekanan rendah bisa juga digunakan
asal di ujung dischargenya langsung mengarah ke atmosfer, jadi langsung di
buang.
Tekanan yang
digunakan dalam steam tracing dapat dibedakan menjadi tiga bagian, Low
pressure (LP) steam, medium pressure (MP) steam atau High pressure (HP) steam.
Temprature steamnya berkisar 150-180 C untuk LP steam, atau 200-270 C untuk MP
steam dan sisanya 350-400 C untuk HP steam.
A. Dimana steam tracing di pasang?
Gambar Pipa Steam tracing
Steam tracing biasanya di pasang dalam keadaan berikut ini :m
1. Pada jalur pipa yang kemungkinan terjadi genangan, contohnya pada cabang (branch) dari pararel heat exchanger atau pompa, bypass sekitar ekuipment. Pada beberapa bagian pipa ini, kondensat atau pembekuan bisa saja terjadi.
2. Ekuipment atau pipa yang tidak boleh berada dibawah ambient temperature, misalnya ketika terjadi pada musim gugur (di luar negeri misalnya).
3. Pada suction pipe gas kompresor yang berasal dari keluaran KO drum, kondensat bisa saja terjadi yang nantinya dapat merusak kompresor.
4. Inlet piping dari relief valves, untuk meyakinkan bagian dalam pipa bebas dari solidifikasi material atau cristalisasi hydrate
1. Pada jalur pipa yang kemungkinan terjadi genangan, contohnya pada cabang (branch) dari pararel heat exchanger atau pompa, bypass sekitar ekuipment. Pada beberapa bagian pipa ini, kondensat atau pembekuan bisa saja terjadi.
2. Ekuipment atau pipa yang tidak boleh berada dibawah ambient temperature, misalnya ketika terjadi pada musim gugur (di luar negeri misalnya).
3. Pada suction pipe gas kompresor yang berasal dari keluaran KO drum, kondensat bisa saja terjadi yang nantinya dapat merusak kompresor.
4. Inlet piping dari relief valves, untuk meyakinkan bagian dalam pipa bebas dari solidifikasi material atau cristalisasi hydrate
B.
Tujuan dari
steam tracing
Gambar Steam
Tracing tampak samping
Tujuan penggunaan steam tracing adalah :
1. Menjaga fluida di dalam untuk mencegah menjadi
solid (solidifikasi) karena kristalisasi atau air yang membeku.
2. Menjaga fluida agar tetap memiliki kekentalan (viscous) yang tinggi
3. Untuk menjaga fluid dari rendahnya temperature
4. Mencegah pembekuan dari fluida yang mengandung air
5. Mencegah senyawa korosif yang terbentuk ketika terjadi kondensasi
6. Mencegah kondensasi dari gas yang mengalir pada pipa
7. Mencegah cold brittleness (pipa menjadi getas) karena tempratur yang dingin
8. Mencegah hidrate formation di pipeline
Steam tracer ini bisa di bagi lagi menjadi dua bagian utama, yaitu system tertutup dimanan keluaran dari steam ini di kumpulkan dan kemudian digunakan kembali (recover). Atau open system, dimana steam dari discharge dilepas ke atmosfir, namun ini jarang sekali terjadi.
2. Menjaga fluida agar tetap memiliki kekentalan (viscous) yang tinggi
3. Untuk menjaga fluid dari rendahnya temperature
4. Mencegah pembekuan dari fluida yang mengandung air
5. Mencegah senyawa korosif yang terbentuk ketika terjadi kondensasi
6. Mencegah kondensasi dari gas yang mengalir pada pipa
7. Mencegah cold brittleness (pipa menjadi getas) karena tempratur yang dingin
8. Mencegah hidrate formation di pipeline
Steam tracer ini bisa di bagi lagi menjadi dua bagian utama, yaitu system tertutup dimanan keluaran dari steam ini di kumpulkan dan kemudian digunakan kembali (recover). Atau open system, dimana steam dari discharge dilepas ke atmosfir, namun ini jarang sekali terjadi.
C.
Jenis Heat Tracing Systems
Sistem
heat-tracing dapat dibagi menjadi dua kelas luas, yaitu listrik dan cairan.
Sistem pelacakan panas fluida memanfaatkan media pemanas pada suhu tinggi untuk
mentransfer panas ke jaringan pipa. Cairan tersebut biasanya terkandung dalam
tabung atau pipa kecil yang menempel pada pipa yang dilacak. Jika uap adalah
cairan penelusuran, kondensat dikembalikan ke boiler atau dibuang. Jika cairan
perpindahan panas organik digunakan, maka cairan tersebut dikembalikan ke alat
penukar panas untuk pemanasan ulang dan resirkulasi. Secara umum, pemanasan
cairan kalkir dapat disediakan oleh limbah panas dari aliran proses, pembakaran
bahan bakar fosil, uap, atau listrik.
Gambar steam tracing pada industri
Sistem
pelacakan panas listrik mengubah tenaga listrik menjadi panas dan
memindahkannya ke pipa dan cairannya yang terkandung. Mayoritas sistem
pelacakan panas listrik komersial yang digunakan saat ini bersifat resistif dan
berbentuk kabel yang ditempatkan pada pipa. Bila arus mengalir melalui elemen
resistif, panas dihasilkan sebanding dengan kuadrat arus dan hambatan elemen
terhadap aliran arus. Sistem pelacakan listrik khusus lainnya menggunakan efek
impedansi, induksi, dan konduksi kulit untuk menghasilkan dan mentransfer
panas.
Sebagai
ontoh dapat dilihat di : http://www.wermac.org/images/steam_tracing3.gif
D. Pelacakan Uap yang Efektif
Pelacakan uap adalah penerapan panas uap ke pipa dan kapal untuk tujuan mempertahankan suhu proses yang diinginkan, proteksi pembekuan, kontrol viskositas atau untuk mendapatkan titik kontrol suhu dalam cairan untuk interaksi kimianya dalam suatu proses.
Pelacakan uap biasanya dilakukan dengan menjalankan saluran uap secara langsung dengan pipa atau bejana yang akan dipanaskan. Seluruh majelis kemudian diisolasi untuk mengarahkan panas ke dalam proses fluid. Banyak artikel teknis telah ditulis mengenai pelacakan uap bersama dengan persamaan dan grafik kehilangan panas yang terkait. Insinyur yang lebih muda, personil pemeliharaan, tukang pipa dan orang lain yang menggunakan jejak uap tidak selalu menggunakan metode yang efektif untuk musim dingin dan proses pemeliharaan suhu.
E. Kebutuhan akan steam tracing
Gambar bagian dalam Steam Tracing
Pelacakan uap sangat sederhana dalam prinsip operasinya. Bila produk dalam pipa berada pada suhu yang lebih tinggi daripada udara yang mengelilinginya, panas akan melewati dinding pipa dari produk ke udara sekitarnya.
Kehilangan panas ini akan menyebabkan suhu produk turun. Isolasi pipa secara signifikan akan menurunkan tingkat di mana panas hilang, tapi sayangnya, tidak ada insulasi yang 100% efisien. Uap adalah pembawa panas yang sangat efisien dengan hubungan tetap antara tekanan dan suhu. Ini dapat mengangkut panas pada jarak yang jauh dan melepaskan panasnya pada suhu konstan.
Untuk mengatasi panas yang hilang dari pipa produk, pipa uap kecil, atau pelacak, dilekatkan pada lini produk. Panas dari uap masuk ke lini produk dan menggantikan panas yang hilang. Jumlah panas yang ditransfer, dan oleh karena itu suhu produk, dapat dengan mudah dikendalikan oleh sistem kontrol self-acting sederhana.
Jenis kontrol yang sama juga dapat digunakan dalam aplikasi musim dingin, hanya membiarkan uap masuk ke jalur penelusuran saat suhu sekitar turun di bawah tingkat yang telah ditentukan.
Sebagai
gambaran dapat dilihat pada : http://www.wermac.org/images/steam_tracing1.jpg
F. Jenis pelacakan panas uap
Jaket - digunakan dalam aplikasi ultra-kritis, biasanya dimana suhu produk harus dijaga pada suhu tinggi sepanjang waktu. Penggunaan jaket uap juga memungkinkan pemanasan awal pipa dengan cepat.
Kritis - disini, pelacakan uap digunakan untuk menjaga suhu suatu produk yang akan mengeras atau merusak jika suhunya turun di bawah tingkat yang telah ditentukan.
Pelacakan non-kritis digunakan untuk menjaga viskositas produk pada tingkat pemompaan yang optimum.
Winterization - untuk memastikan jaringan pipa tidak rusak akibat pembekuan dalam kondisi cuaca buruk. Instrumen - pipa peluru uap kecil, biasanya 10 mm, digunakan untuk melindungi flowmeters, katup kontrol, stasiun pengambilan sampel, jalur impuls dll.
G. Menentukan persyaratan pelacak
Untuk memilih ukuran dan jumlah jalur pelacak uap yang diperlukan untuk aplikasi tertentu, tingkat kehilangan panas dari pipa produk dalam kondisi desain terburuk harus ditentukan.
Tingkat kehilangan panas ini bergantung pada perbedaan antara suhu produk dan suhu lingkungan. Faktor lain seperti konduktivitas termal insulasi, kecepatan angin ambien dan emisivitas permukaan insulasi akan mempengaruhi tingkat kerugian ini.
H. Ukuran dan Panjang Steam tracing
Diameter pelacakan uap yang paling umum adalah pipa tembaga tembaga atau stainless steel sebanyak 3/8 in. (9,52 mm) dan 1/2 in. (12,7 mm). Diameter tabung masuk 5/8 inci (15,88 mm) dan 3/4 inci (19,05 mm) telah digunakan; Namun, ini memerlukan biaya yang lebih besar. Tabung yang berukuran 3/8 in ini lebih mudah dipasang oleh sedimen dan / atau puing, sehingga kurang sering digunakan. Tembaga lebih disukai karena karakteristik perpindahan panasnya, sementara baja tahan karat menampilkan ketahanan yang lebih baik pada lingkungan korosif.
I. Manfaat Steam Tracing Versus Metode Lainnya
Meskipun manfaat dari setiap metode dapat diperdebatkan, tabel di bawah ini menunjukkan manfaat dan kelemahan relatif dari masing-masing sistem. Karena meningkatnya biaya energi, salah satu bidang utama yang perlu difokuskan oleh pabrik adalah keandalan dan efisiensi energi sistem pelacak. Kandungan panas uap yang dapat digunakan tinggi menawarkan banyak manfaat dibandingkan penggunaan cairan termal untuk penelusuran dan secara signifikan lebih efisien daripada pelacak listrik.
Karena uap terutama terbuat dari air, ia memiliki dampak rendah terhadap lingkungan jika terjadi kebocoran ke atmosfer. Diperkirakan bahwa membersihkan satu liter glikol bisa menghabiskan biaya hingga $ 5.000,00. Biaya ini mencakup pembersihan, pelaporan, dan dokumentasi yang diperlukan saat tumpahan terjadi di lokasi industri. Uap secara intrinsik aman, yang menjadikannya pilihan praktis untuk sebagian besar aplikasi industri di mana sumber pengapian harus diminimalkan. Untuk alasan ini, penggunaan steam tracing masih menjadi pilihan utama untuk perawatan suhu pada sebagian besar aplikasi industri dan proses.
Kelemahan dari penggunaan Steam Tracing:
- Biaya
yang mahal
- Perawatan
yang sulit dilakuan
- Perbaikan
pada jalur steam tracing hanya bisa dilakukan pada saat shut down atau
sumber steam dimatikan.
Disusun oleh:
Khairul Hakim
Nataniel Payung
Nia Widyaningsih
Putri Eka Sari
*Ilmu tanpa amal, bagaikan pohon tanpa Buah.. maka berbagilah.. 😊
terimkasih telah memberikan wawasan seputar steam tracing, semoga ilmu yg sdh diamalkan mengalir terus, aamiin...
BalasHapus