Jumat, 10 Juli 2020

Pompa Diafragma (Alat Industri)

Pompa Diafragma
A. Pengertian Pompa Diafragma
Pompa Diafragma merupakan jenis pompa perpindahan positif yang memakai kombinasi dari perlakuan reciprocating dari karet, termoplastik atau teflon diafragma serta cocok untuk penggunaan pada katup searah / check valve untuk memompa fluida.
Komponen utama pompa diafragma (diaphragm pump) adalah membrane yang fleksibel sebagai elemen pemindahan positif. Membran ini dapat bergerak, berhubungan langsung dengan flunyer atau dengan bantuan pemompaan fluida sebagai penerus dayanya. Pompa diafragma sederhana, prinsip kerjanya hampir sama dengan pompa torak.
Prinsip kerjanya yaitu, ketika volume ruang dari kedua jenis pompa meningkat (diafragma bergerak naik), tekanan berkurang, dan cairan ditarik ke dalam kamar.Ketika tekanan ruang kemudian meningkat dari penurunan volume (diafragma bergerak turun), cairan yang sebelumnya ditarik dalam dipaksa keluar. Akhirnya, diafragma bergerak sekali lagi menarik cairan ke dalam ruang, menyelesaikan siklus.Tindakan ini mirip dengan silinder dalam sebuah mesin pembakaran internal .
Pompa ini bekerja bolak-balik menghisap serta mendorong air dari ruang pompa. Di saluran masuknya ada katup atau membran yang menjaga agar air mengalir sesuai di saluran masing-masing. Diafragma yang bergerak yang menghasilkan daya untuk menghisap air masuk dan juga menekan air untuk keluar.

Jenis Matrial untuk membrane
Material yang penting di dalam pompa ini adalah membran yang ada di dalamnya. Inilah kenapa pompa diafragma juga disebut pompa membran. 
Adapun jenis membran itu sendiri bisa bermacam-macam. Di antaranya adalah:
• Neoprene: Sebuah tujuan yang sangat baik diafragma umum untuk digunakan dalam aplikasi tidak agresif seperti air berbasis slurries, air sumur atau air laut.
 
• Buna-N: Bagus untuk aplikasi yang melibatkan minyak / cairan berbasis minyak bensin bertimbal seperti, minyak bakar, minyak hidrolik, minyak tanah, dan minyak turpentines motor.

• EPDM: Bagus untuk digunakan dalam aplikasi yang memerlukan suhu yang sangat dingin.EPDM juga dapat digunakan sebagai alternatif biaya rendah untuk memompa asam encer atau Caustics.

• Viton : Bagus untuk digunakan dalam aplikasi yang memerlukan suhu yang sangat panas.Viton  juga dapat digunakan dalam cairan agresif seperti hidrokarbon aromatik atau diklorinasi dan asam sangat agresif.

B. Komponen-Komonen Pada Pompa Membrane dan Prinsip Kerjanya

Gambar Skema Pompa Membran
KETERANGAN:
·         Outlet                   : tempat keluaran fluida
·         Inlet                      : tempat masuk fluida
·         Outlet valve           : katup keluaran fluida
·         Inlet valve             : katup masukan fluida
·         Ruang pompa          : tempat fluida sementara setelah dihisap kedalam pompa
·         As pendorong         : untuk tumpuan diafragma maju dan mundur
·         Roda elsentrik       : roda yang membantu AS pendorong untuk maju mundur
·         Diafragma             : membrane yang merupakan komponen utama pompa.  

Gambar sebelah kiri (gambar A) menunjukkan saat diafragma bergerak mundur untukmenghisap masuk air. "katup masuk (inlet ) terbuka sehingga air terhisapmasuk memenuhi ruang pompa melalui saluran masuk (inlet). Pada saat bersamaan katup keluar (outlet) tertutup untuk menjaga air yang sudah ada di saluran keluar (outlet) tidak terhisap masuk kembali ke ruang pompa.gambar sebelah kanan (gambar B) menunjukkan saat diafragma bergerak maju untuk mendorong air keluar dari ruang pompa. Pada kondisi ini katup keluar (outlet) terbuka sehingga air keluar dari ruang pompa menuju saluran keluar (outlet). Pada saat bersamaankatup masuk (inlet) tertutup untuk menjaga agar air yang ada di ruang pompa tidak kembali ke sumbernya.
C. Jenis-Jenis Dan Cara Kerja Pompa Diafragma
Terdapat beberapa Pompa Diafragma berdasarkan Jenis Penggerak Diafragma dan Sistem Katup pada pompa diafragma antara lain :
·         Pompa Diafragma Penggerak Udara
Pompa diafragma penggerak udara mempunyai 2 difragma yang dihubungkan oleh suatu poros penghubung dimana ketika  udara bertekanan memasuki  ruang pada diafragma ,  maka  akan menekan diafragma tersebut dan poros penghubung menarik diafragma lainnya, akibatnya Fluida di diafragma pertama menjadi tertekan dan keluar, sebaliknya di difragma kedua terjadi penghisapan fluida , jika sistem pneumatik mendeteksi  diruang di diafragma pertama penuh dengan udara maka secara otomatis tekanan udara dipindah  kekanan yang berakibat kebalikan dari proses pertama tadi , sehingga efek yg dihasilkan adalah terjadinya sistem saling memompa secara bergantian .

·         Pompa Diafragma Penggerak Hidrolik
Pompa Hidrolik mempunyai sistem penggerak yang mirip dengan pompa difragma penggerak udara , namun pompa hidrolik biasanya menggunakan satu diafragma yang terhubung dengan penggerak hidrolik dimana ketika sistem hidrolik menarik diafragma maka yg terjadi adalah efek hisap yg membuat Fluida masuk melalui inlet dan melewati katup masuk yg ternuka , sedangkan katup untuk keluar fluida tertutup, namun ketika sistem hidrolik menekan difragma maka fluida yg masuk akan tertekan keluar melalui outlet melalui katup yg terbuka sedangkan katup masuk justru tertutup . Begitu seterusnya sehingga fluida akan mengalir .

·         Pompa Penggerak Motor
Pompa jenis ini menggunakan motor sebagai penggerak diafragmanya, Diafragma digerakkan oleh lengan shaft yang dihubungkan dengan motor, gerakan rotasi motor menyebabkan gerakan translasi lengan shatf yg mengakibatkan difragma bergerak maju mundur , sehingga menimbulkan efek hisa[ dan tekan pada fluida , sehingga dengan dibantu katup dalam membuka dan menutup aliran fluida maka fluida dapat mengalir .

D. Kelebihan Dan Kelemahan Pompa Diafragma
- Keuntungan Pompa Diafragma:
  1. Tidak perlu perapat mekanis (mechanical seal).
  2. Pemeliharaan mudah dan murah.
  3. Dapat memompa fluida yang mengandung lumpur.
  4. Apabila bekerja tanpa beban maka tidak akan terlalu merusak pompa.
- Kerugian Pompa Diafragma:
  1. Aliran berdenyut (pulsating flow)
  2. Kapasitas sangat tergantung pada besar kecilnya pompa dan tidak dapat divariasi dengan perubahan kecepatan.
  3. Kapasitasnya rendah (dibandingkan dengan pompa sentrifugal).
4. Efisiensi rendah pada kapasitas tinggi.

*Ilmu tanpa amal, bagaikan pohon tanpa Buah.. maka berbagilah.. 😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar